Kegiatan
mengelola keuangan usaha, sering membuat para pengusaha kalang kabut. Mereka
selalu merasa omset yang diperolehnya sudah cukup besar, tapi kenapa labanya
selalu habis tanpa sisa dikas usaha ? Mungkin hal ini juga sering kita alami
ketika memulai usaha baru. Kebanyakan para pemula, tidak memisahkan antara uang
usaha dan uang pribadi. Sehingga uang usaha termakan untuk keperluan
sehari-hari, dan uang pribadi ikut digunakan untuk operasional usaha.
Keadaan
seperti itulah yang menjadi tantangan besar bagi para pengusaha, agar mereka
bisa mengatur keuangan usaha dengan baik dan mengontrol semua pemasukan maupun
pengeluaran usahanya. Untuk itu sebelum kita terjerat dengan permasalahan uang
yang semakin rumit, mari kita bahas bersama mengelola keuangan usaha
yang mudah-mudahan bisa membantu kita.
Pertama, pisahkan
keuangan usaha dengan uang pribadi kita. Hal ini yang masih sering dilupakan
para pemula, mereka menganggap usahanya masih kecil jadi belum perlu memisahkan
uang pribadi mereka dengan uang usaha. Padahal itu menjadi salah satu kesalahan
utama yang bisa mengganggu arus kas usaha. Sebab dengan menggabungkan kedua
uang tersebut, maka kita akan kesulitan dalam mengontrol pemasukan maupun
pengeluaran usaha. Oleh karena itu, sekecil apapun usaha kita sebaiknya
pisahkan uang usaha dan uang pribadi. Agar kita dapat mencatat semua transaksi
usaha dengan rapi.
Kedua, setelah
memisahkan uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya tentukan besar prosentasi
keuangan yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha. Seperti berapa persen uang
yang digunakan untuk operasional usaha, berapa persen laba yang kita tetapkan,
berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang
digunakan untuk pengembangan usaha. Biasanya besar prosentase yang ditentukan
masing-masing pengusaha tidak sama. Yang terpenting cara tersebut, bisa
membantu kita mengelola keuangan usaha sesuai dengan porsi yang sudah
ditentukan diawal memulai usaha.
Ketiga, buatlah
pembukuan dengan rapi. Adanya pembukuan bertujuan untuk mengontrol semua
transaksi keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, serta hutang dan piutang yang
dimiliki usaha. Selain itu pembukuan yang rapi juga akan mempermudah kita untuk
mengevaluasi perkembangan usaha.
Keempat, sebisa
mungkin kurangi resiko dari hutang usaha. Mengembangkan usaha dengan cara
berhutang, memang diperbolehkan. Namun berhati-hatilah dengan hutang kita,
sebab bila kondisi keuangan usaha kurang baik. Adanya beban cicilan hutang,
hanya akan memperburuk keadaan usaha kita. Untuk itu jika pemasukan yang ada
belum bisa memenuhi kebutuhan usaha, sebisa mungkin kurangi resiko berhutang.
Kelima, selalu kontrol
arus kas usaha kita. Bila arus kas kita lancar, maka segala kewajiban yang
harus dibayar perusahaan juga bisa terpenuhi. Sebagian besar peluang usaha akan
terganggu segala operasionalnya, jika kas usaha yang ada tidak berjalan
lancar.Nah, itu dulu tips cerdas mengelola keuangan usaha dari kami. Jika kita
memiliki tips tambahan, bisa sharing bareng dan diposting di kolom komentar
kami. Semoga tips usaha diatas bisa membantu kita dalam mengelola keuangan
usaha.
Kebiasaan keungan yang buruk dan bagaimana cara memperbaikinya (How to repair it) :
Menumpuk
hutang kartu kredit
Kartu kredit sejatinya merupakan sebuah alat bantu bagi kita untuk mempermudah proses pembayaran. Dengan semakin mudahnya memperoleh kartu kredit, banyak orang mulai membiasakan dirinya untuk membayar segala sesuatu dengan kartu kredit, kebiasaan ini baik hanya bila tagihan kartu kredit selalu dibayar lunas setiap tanggal jatuh tempo.
Tetapi bila yang dibayar setiap tanggal jatuh tempo hanya pembayaran minimum, kebiasaan inilah yang akan mengubur seseorang dalam hutang yang semakin hari semakin menumpuk ditambah bunga kartu kredit yang terus bertambah berkali-kali lipat.
Satu-satunya cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan STOP menggunakan kartu kredit, biasakan diri Anda untuk melakukan transaksi keuangan dengan uang tunai, kemudian gunakan semua uang tambahan yang bisa Anda peroleh setiap bulannya untuk melunasi hutang kartu kredit tersebut. Anda akan memperoleh kemajuan dalam mencapai kebebasan keuangan apabila Anda berhenti menggunakan kartu kredit untuk membeli barang/jasa di luar kemampuan Anda.
Kartu kredit sejatinya merupakan sebuah alat bantu bagi kita untuk mempermudah proses pembayaran. Dengan semakin mudahnya memperoleh kartu kredit, banyak orang mulai membiasakan dirinya untuk membayar segala sesuatu dengan kartu kredit, kebiasaan ini baik hanya bila tagihan kartu kredit selalu dibayar lunas setiap tanggal jatuh tempo.
Tetapi bila yang dibayar setiap tanggal jatuh tempo hanya pembayaran minimum, kebiasaan inilah yang akan mengubur seseorang dalam hutang yang semakin hari semakin menumpuk ditambah bunga kartu kredit yang terus bertambah berkali-kali lipat.
Satu-satunya cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan STOP menggunakan kartu kredit, biasakan diri Anda untuk melakukan transaksi keuangan dengan uang tunai, kemudian gunakan semua uang tambahan yang bisa Anda peroleh setiap bulannya untuk melunasi hutang kartu kredit tersebut. Anda akan memperoleh kemajuan dalam mencapai kebebasan keuangan apabila Anda berhenti menggunakan kartu kredit untuk membeli barang/jasa di luar kemampuan Anda.
Membelanjakan uang melebihi penghasilan yang diterima
Kebiasaan membelanjakan uang melebihi penghasilan yang diterima adalah salah satu kebiasaan buruk yang menghambat seseorang untuk mencapai kebebasan keuangan. Kebiasaan ini adalah akar permasalahan yang menyebabkan banyak orang memiliki hutang yang menumpuk.
Dan kebiasaan ini berlaku untuk orang-orang dalam berbagai tingkat penghasilan, yang penghasilannya pas-pasan maupun yang penghasilannya lebih dari cukup. Setiap orang harus mulai belajar untuk memiliki rasa cukup.
Perasaan cukup ini adalah kebiasaan baik yang akan sangat membantu untuk memperbaiki kebiasaan buruk membelanjakan uang melebihi penghasilan yang diterima. Saya yakin apabila kita bisa membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan, sebagian besar dari kita sudah memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendasar untuk dapat hidup. Bila pendapatan kita setiap bulan masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar kita, luangkanlah waktu ekstra untuk memperoleh penghasilan tambahan untuk mencukupkan kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut.
Berusaha bersaing dan menyamakan diri Anda dengan orang lain
Seringkali Anda melihat tetangga mengendarai mobil keluaran terbaru dan melewati depan rumah Anda. Kemudian Anda mulai berpikir, “Wah, dia saja bisa membeli mobil baru itu, kenapa saya tidak ?”. Didorong oleh pemikiran seperti itu, Anda memutuskan untuk pergi ke pameran atau gerai penjualan mobil kemudian membeli mobil keluaran terbaru dengan menggunakan fasilitas kredit mobil.
NOTICE :
Membudayakan teliti
dalam mengatur / menggelola keuangan itu adalah hal yang paling sulit dan
sangat amat mengguras pikiran kita, tetapi di sinilah anda bisa menggetahui
bahwa usaha anda yang anda kelola itu mengalami keuntungan / kerugian.
Dan anda harus
ekstra teliti untuk memisahkan uang pribadi anda dengan uang bisnis anda,
karena di sini biar tidak terjadi kesalahan dalam pembukuan keuangan anda .
STUDI KASUS :
Pencatatan Keuangan Usaha Nasi Goreng
1. Catatan Pengeluaran Usaha
Catatan ini mempunyai kegunaan adalah untuk mencatat
semua pengeluaran usaha seperti: modal bahan baku, biaya operasional usaha
(listrik, gaji, sewa, renovasi, tempat usaha, dan sebagainya) dan biaya
lainnya.
Catatan ini sangat bermanfaat untuk mengetahui dan
mengontrol pengeluaran-pengeluaran dalam usaha Anda.
Khusus untuk usaha yang keuangannya dipegang oleh
orang lain atau karyawan, Anda perlu membuat sistem yang ketat sehingga tidak
terjadi penyelewengan seperti pengeluaran yang tidak terlalu penting.
Catatan
Pengeluaran Usaha
Jajanan
Gerobak Mi Ayam
|
||||
Tanggal
|
No.TandaBukti
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Total
|
09-05-2009
09-05-2009
|
K 00 1/05/09
K 002/05/09
|
Pembayaran belanja ayam Pembayaran
belanja mie
|
Rp400.000
Rp300.000
|
|
Rp700.000
|
Rp700.000
|
|||
14-05-2009
|
K 003/05/09
|
Belanja sayuran
|
Rp60.000
|
|
14-05-2009
|
K 004/05/09
|
Belanja kelontong
(bumbu, tisu, dll.)
|
Rp20.000
|
|
Rp80.000
|
Rp780.000
|
|||
15-05-2009
|
K 005/05/09
|
Bayar gaji karyawan
|
Rp1.000.000
|
|
Rp1.000.000
|
1.780.000
|
|||
Dan seterusnya
|
Mungkin perlu membuat aturan bahwa pengeluaran hanya
dapat dilakukan oleh pemilik usaha kecuali untuk hal-hal darurat dan sudah
mendapatkan izin oleh pemilik usaha walaupun baru secara lisan.
Tip Mengontrol Pengeluaran Usaha (Apabila Dikerjakan
Orang Lain):
• Lakukan kontrol pada catatan pengeluaran secara
periodik, misalnya setiap hari untuk perhitungan jumlah, perhitungan mingguan,
atau setiap bulan. Buatlah sistem aturan pengeluaran keuangan berikut
sanksi-sanksinya.
• Apabila melakukan transaksi pengeluaran harus
disertai tanda bukti pengeluaran seperti nota, kuitansi tanda terima, dan
sebagainya. Maka pemilik usaha dapat dengan mudah melakukan pengecekan
pengeluaran karena dapat diketahui dari nota kuitansinya.
• Untuk usaha jajanan gerobak yang sudah berkembang
dan memiliki banyak cabang sebaiknya pembelian bahan melalui pihak agen atau
supplier agar dapat Iebih mengontrol pengeluaran karena tanda bukti dikeluarkan
oleh supplier yang sudah menjadi langganan usaha Anda.
• Pengeluaran yang akan dilakukan, dibuatkan daftar
rencananya (seperti anggaran) contoh: setiap tanggal 5, pembayaran gaji
karyawan dan sebagainya. Tanggal 10, belanja bahan pelengkap secara bulanan dan
sebagainya. Sehingga Anda dapat menyediakan jumlah uang yang cukup dan adanya
pengontrolan dalam penerimaan jumlah uang pada pegawai. Janganlah memberikan
keseluruhan uang usaha pada orang lain untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti penyelewengan. Berikanlah cadangan uang cash yang nilainya
tidak besar untuk pengeluaran yang tidak terduga dan mempermudah transaksi
pembelian yang harus dilakukan mendadak.
• Berikan ketentuan untuk pengeluaran dalam nilai
tertentu (nilai besar) untuk mendapatkan persetujuan dengan tanda tangan Anda.
• Bila keuangan dipegang pihak lain persetujuan
pengeluaran dalam jumlah tertentu harus ditandatangani walaupun Anda secara
lisan sudah mengetahuinya.
Contoh: Pengeluaran dalam jumlah di atas jima puluh
ribu harus mendapatkan persetujuan Anda terlebih dahulu.
2. Catatan Pemasukan Usaha
Kegunaan dari catatan pemasukan usaha adalah untuk
mengetahui berapa banyak pemasukan hasil penjualan setiap hari dan juga dapat
diketahui total pemasukan yang dapat dihasilkan usaha setiap bulannya.
Tip Mengontrol Pemasukan Usaha (Apabila Dilakukan
Orang Lain):
• Lakukan pencatatan pemasukan hasil penjualan setiap
hari bagi dan pencatatan pembayaran order bagi pemasukan setiap ada pesanan dan
jumlahkan nilainya setiap bulan.
• Setiap pemasukan harus dituliskan dalam nota
pembelian. Nota pembelian dapat berbentuk kuitansi penerimaan pembayaran (bon).
Hal ini khusus untuk usaha jajanan gerobak yang mangkal atau menetap. Bila Anda
memilih jenis usaha gerobak keliling mungkin bon cukup disediakan saja karena
pembeli jajanan gerobak tidak selalu minta bon pembelian. Pengontrolan pemasukan
pada usaha gerobak keliling difokuskan pada stok. Perhitungan stok awal
dikurangi stok akhir dikalikan harga jual merupakan hasil penjualan. Dan hasil
penjualan dapat diketahui jumlah pemasukan usaha setiap harinya.
• Usahakan pada satu tahun pertama, Anda mengawasi
pemasukan usaha sehingga mengetahui pola pemesanan order. Misalnya, pemilik
usaha jajanan gerobak sudah mengetahui berapa rata-rata jumlah penjualan setiap
harinya juga mengetahui hari-hari ramai dan hari-hari sepi seperti penjualan di
hari biasa dan penjualan di akhir pekan. Anda sudah dapat mengetahui pola
rata-ratanya sehingga apabila jauh berbeda Anda segera mencari tahu
penyebabnya.
• Lakukan pencatatan keuangan bergantian dengan
pegawai Anda. Pergantian tugas tersebut dilakukan pada hari yang berbeda
kemudian lakukan pengecekan dan perbandingan antara pencatatan pemasukan yang
Anda lakukan dan yang dilakukan oleh karyawan. Hal ini bermanfaat untuk
mengetahui hasil pemasukan secara Iangsung dan sekaligus melakukan kontrol
pemasukan usaha.
• Pemasukan usaha gerobak jajanan harus disetorkan
langsung pada pemilik setiap hari. Hanya disisakan jumlah tertentu untuk uang
dana tak terduga. Hal ini dilakukan untuk menghindari yang tidak diinginkan
seperti: pencurian, penyelewengan dana, dan sebagainya.
3. Buku Catatan Arus Kas
Pencatatan arus kas adalah untuk mengetahui keluar
masuknya keuangan usaha dalam satu buku sehingga pemilik dapat mengetahui saldo
atau jumlah modal usaha yang tersisa.
Pencatatan arus kas dapat berguna bagi pemilik usaha yang
hendak mengajukan kredit usaha, terutama arus kas dicatat dalam saldo rekening
di bank. Pemilik usaha harus menjaga saldonya tetap rutin keluar masuk sehingga
dapat menjadikan rekening tabungan untuk mempermudah mendapatkan dana kredit.
Tip Mengontrol Arus Kas
• Akan lebih baik bila Anda melakukan penyetoran uang
pemasukan ke bank setiap harinya. Buatlah catatan pada buku arus kas usaha
disertai bukti setor yang sudah disahkan bank.
• Sebagai pemilik usaha, hanya Anda yang dapat
melakukan penarikan uang di rekening bank. Apabila Anda melakukan penarikan
uang untuk keperluan usaha, catatkan pada buku arus kas disertai dengan bukti
penarikan tunai, setelah itu catatkan pada buku pengeluaran dengan keterangan
pengeluaran yang dilakukan.
• Selalu melakukan cek kesamaan antara saldo rekening
bank dengan catatan arus buku kas. Jumlah yang tertera pada saldo harus sama
nilainya dengan jumlah di buku kas.
4. Pencatatan Stok
Pencatatan stok dilakukan untuk mengetahui keluar
masuk dan jumlah persediaan bahan baku untuk operasional usaha.
Pada usaha jajanan gerobak perlu diperhatikan stok
bahan yang harus disediakan untuk produksi dan juga stok bahan yang dibawa oleh
penjual sebelum berjualan dan perhitungan sisa stok bahan yang tidak terjual
setelah berjualan. Hal ini gunanya untuk memperhitungkan berapa penjualan yang
menjadi pemasukan usaha.
Tip Mengontrol Stok
• Pencatatan stok dilakukan setiap ada barang yang
masuk atau dikeluarkan, untuk barang masuk sesuaikan dengan nota pembelian dan
untuk pengeluaran barang disesuaikan dengan catatan keterangan pengeluaran.
• Buatlah catatan (khusus pemilik) perbandingan
keperluan bahan baku. Contohnya untuk pemasukan pendapatan usaha dengan jumlah
Rp300.000 akan memerlukan bahan baku sebanyak sekian atau belanja senilai
Rp100.000 Sehingga secara global Anda dapat mengetahui perbandingannya.
• Pisahkan stok bahan baku usaha dengan bahan yang
dikonsumsi untuk pribadi dan karyawan. Gunanya untuk memudahkan pengecekan stok
karena tidak tercampur.
• Periksa catatan stok setiap hari untuk mengetahui
persediaan bahan yang hampir habis. Lakukan pemeriksaan kecocokan jumlah bahan
yang dibeli dengan nota pembelian dan keterangan jumlah bahan yang dikeluarkan
setiap ada pesanan atau setiap bulannya.
• Buatlah jadwal dan batasan jumlah pembelian dari
masing-masing bahan untuk menghindari hal-hal seperti, kelebihan stok dan bahan
terbuang, pemborosan, dan tidak efisien.
Contohnya:
• Pembelian Mi untuk 180 porsi adalah kurang lebih 10
kg dengan perbandingan 1 kg untuk 18 orang.
Gunanya: Agar lebih efisien dalam pengeluaran dana
pembelian ini sudah menggunakan patokan jumlah mi untuk usaha jajanan gerobak
ini.
• PembeIian ayam potong untuk masakan bumbu ayam
pesanan 180 porsi adalah kurang lebih 6 ekor, dengan patokan 1 ekor ayam ukuran
1 kg untuk 30 porsi.
Gunanya: agar Iebih tepat dalam jumlah pembelian ayam
karena sudah menggunakan patokan potongan ayam untuk bumbu mi ayam.
• Bila Anda mempekerjakan karyawan untuk usaha gerobak
keliling, sangat penting untuk mencatat stok awal bahan baku yang dibawa
penjual dan stok akhir yang tersisa. Berdasarkan pengurangan stok awal dan stok
akhir Anda dapat mengetahui hasil penjualan setiap hari.
5. Catatan Inventaris Barang
Pencatatan atau inventaris barang gunanya adalah untuk
mengetahui jumlah peralatan dan perlengkapan usaha. Peralatan dan perlengkapan
yang sering dipakai kemungkinan akan rusak dan hilang. Sehingga pemilik harus
melakukan pencatatan dan pemeriksaan pada perlengkapan agar dapat terus
memantau jumlah dan kondisi barang usahanya. Dalam usaha jajanan mangkok atau
piring pecah dan sendok hilang sering terjadi.
Tip Mengontrol Inventaris Barang
Saat awal berdiri usaha, Anda harus melakukan
pencatatan jumlah peralatan dan perlengkapan secara keseluruhan. Buatlah
salinan pencatatan jumlah barang dan berikanlah pada karyawan yang dikuasakan.
Wajibkan pada karyawan Anda untuk melaporkan barang
yang rusak dan hilang kemudian tanyakan penyebabnya, misal: piring pecah,
sendok hilang, kompor rusak, dan sebagainya.
Buatlah panduan, penanggulangan kerusakan barang
seperti piring pecah oleh pelanggan wajib mengganti senilai tertentu, kalau
barang hilang adanya pertanggungjawaban karyawan dan kerusakan barang segera
lakukan perbaikan.
Pencatatan khusus barang hilang dilakukan apabila ada
barang yang hilang dan sudah tidak dapat dipakai juga pencatatan apabila ada
barang baru ke dalam buku catatan inventaris barang.
Dengan berkala lakukan pengecekan jumlah barang secara
Iangsung cocokkan dengan catatan inventaris apakah sama? Apabila tidak sama,
lakukan penelusuran dan pencarian barang. Saat melakukan pengecekan jumlah
barang sebaiknya lakukan pemeriksaan kondisi barang, apakah masih dalam keadaan
baik, utuh dan tidak cacat? Apabila terdapat barang yang hampir rusak lakukan
Iangkah perbaikan dan penanggulangan secepatnya sehingga pada saat hendak
dipakai barang dalam keadaan siap pakai.
Komentar
Posting Komentar