A. Pengertian Lingkungan Bisnis
Lingkungan (environment)
dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan dan saling
mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri
dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi,
kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat
masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
Bisnis (business) terdiri
atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha
bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.
Dari kedua definisi diatas dapat
kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan Bisnis adalah factor-faktor
yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap
manajemen organisasi atau aktifitas usaha.
B. Pembagian
Lingkungan Bisnis
Lingkungan organisasi dapat
dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan
eksternal terdiri atas factor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar
batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi factor-faktor yang ada
di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.
Lingkungan eksternal dari sebuah
organisasi pada umumnya dibedakan atas lingkungan umum dan lingkungan khusus (juga
disebut lingkungan tugas) yang meliputi pemasok,pelanggan, pesaing, pembuat
peraturan, dan serikat pekerja. Sementara itu lingkungan internal meliputi
factor-faktor visi misi, budaya perusahaan, gaya manajemen, kebijakan
organisasi, karyawan, hubungan antar divisi,dan organisasi informal.
C. Hubungan
Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi
Lingkungan eksternal sebagai sumber
untuk pemasok dari sumber daya dan konsumen dari output. Seberapa besar
lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa dampak terhadap operasi
dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para pemasok akan lebih
menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang
merasa puas akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.
Lingkungan internal berpengaruh
langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses yang meliputi ketiga subsistem
yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input), transformasi,
dan keluaran (output).
D. Lingkungan
Umum
Lingkungan umum terdiri dari
kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkungan eksternal yang dapat
berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah organisasi. Lingkungan
ini meliputi :
- Kondisi
Ekonomi
Yaitu
kondisi umumdari perekonomian yang berkaitan dengan suku bunga, inflasi,
konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, roduk domestic bruto,
kebijakan moneter dan fiscal, sistem perpajakan, penduduk, pengangguran,
tingkat upah dan indicator ekonomi lainnya yang berkaitan.
- Kondisi
Sosial-Budaya
Kondisi
umum dari nilai-nilai social yang berlaku mengenai hak asasi manusia,
adat-istiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku, bahasa,
agama, selera, aspirasi, tend pendidikan dan lembaga social terkait.
- Kondisi
Hukum – Politik
Yaitu
Ideologi politik, partai dan orgnisasi politik, bentuk pemerintah, hokum,
undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis,
perjanjian dengan Negara lain, hak paten dan merek dagang.
- Kondisi
Teknologis
Yaitu
kondisi umum dari pengembangan dan tersedianya teknologi di dalam lingkungan,
termasuk kemajuan ilmu pengetahuan.
- Kondisi
Lingkungan Alam
Merupakan
kondisi umum dari alam dan kondisi lingkungan fisik.
Perbedaan
dalam factor-faktor yang berkaitan tersebut akan sangat terasa bagi organisasi
yang beroperasi international. Kondisi dalam lingkungan umum tersebut banyak
berbeda dalam satu Negara dengan Negara-negara lainnya. Para manajer yang
berhasil dari organisasi yang beroperasi international dapat memahami berbagai
perbedaan ini dan membantu organisasi dalam membuat penyesuaian operasional yang
diperlukan.
E. Lingkungan
Khusus
Lingkungan khusus terdiri atas
organisasi, kelompok, perorangan yang actual dengan siapa sebuah organisasi
harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang. Seingkali disebut juga
lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi, tergantung
situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi.
Elemen – elemen
penting dalam lingkungan khusus dari sebuah organisasi meliputi :
- Pelanggan
Yaitu
kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang membeli
barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
- Pemasok
Pemberi
sumberdaya manusia, informasi dan keuangan serta bahan mentah tertentu yag
dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi.
- Pesaing
Organisasi
tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa kepada kelompok
konsumen atau nasabah yang sama.
- Pembuat
Peraturan
Badan
atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai penegsk
hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.
- Serikat
Pekerja
Yaitu
organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para
anggotanya.
F. Lingkungan
Internal
Merupakan factor-faktor yang ada di dalam
organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen operasi. Adapun pengaruh dari
lingkungan internal terhadap organisasi secara singkat dapat diemukakan sebagai
berikut :
- Visi-misi
Visi diartikan sebagai gambaran kondisi atau
potret dimasa depan (berjangka panjang) yang akan dituju oleh sebuah
organisasi. Sementara itu misis adlah pernyataan mengenai maksud dan filosofi
organisasi atau alasan mengepa sebuah orgaisasi eksis. Setiap tingkatan
manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang menjadi visi dan misi organisasi.
- Budaya
Perusahaan
Budaya
adalah sistem dari kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam
sebuah organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan
norma perilaku dalam organisasi. Ia merupakan iklim social dan psikologis dari
ebuah perusahaan, dan wujudnya bisa merupakan budaya yang tertuutuo atau
terbuka. Dalam budaya tertutup keutusan cendrung dibuat oleh tingkatan yang
leih tinggi dalam menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan, banyak
kerahasiaan di seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk
kreatif atau terlibat dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya terbuka
keputusan dibuat pada tingkatan manajemen yang lebih rendah, kepercayaan
terhadap bawahan atau karyawan cukup
besar dan karyawan di dorong agar keatif dan diikut sertakan dalam pemecahan masalah.
- Gaya
manajemen
Sikap
dan preferrensi atasan mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan. Masalah
dapat jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda dengan
manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus menyesuaikan
diri dengan gaya dari atasan.
- Kebijakan
Kebijakan
menetapkan batasan sebagai batasan seabagai arahan dalam membuat
keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras
dengan dengan kenijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali
dimaksudkan untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan
dan bagaimana kinerja dinilai.
- Karyawan
Karyawan
berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal sperti kecakapan, sikap, tujuan
pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif
dengan seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada kasus
yang ekstrem karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak
mungkin dikelola sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer harus
mempertimbangkan perbedaan, baik individual maupun kelompok.
- Organisasi
informal
Anggota
organisasi akan menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan, yaitu
formal dan tidak formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan
struktur organisasi dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan
yang berkembang dan pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak
ditetapkan secara resmi. Organisasi informal dapat berdampak positif atau
negative terhadap jalannya kegiatan perusahaan.
- Hubungan
antar unit
Manajer
harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan harus
memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan sebuah divisi tergatung
pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus memahami bahwa kerjasama
dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika pekerjaan harus diselesaikan
secara efisien atau produktivitas divisi ingin ditingkatkan.
G. Lingkungan
dan Keunggulan Kompetitif
Menurut Schermerhorn (1996),
perhatian pihak manajemen dalam menangani lingkungan eksternal yang kompleks
dan terus menerus berubah semakin dipusatkan pada konsep keuggulan daya saing.
Keunggulan daya saing diartikan sebagai kelebihan tertentu yang memungkinkan
ebuah organisasi dapat menangani kekuatan-kekuatan pasar dan lingkungan secara
lebih baik daripada para pesaingnya.
- Perekonomian
Tidak
ada satu organisasi pun yang kebal terhadap pengaruh dai faktor-faktor ekonomi.
Lebih-lebih pada dewasa ini, persaingan untuk memburu konsumen dan mendapatkan
sumberdaya yanglangka semakin keras dan tanpa ampun. Para manajer harus
mengarahkan perusahaan untuk bersaing dan memenangkannya, baik pada saat
ekonomi sedang mengalami resesi maupun ketika ekonomi mengalami pertumbuhan.
Oleh
karena itu para manajer masa kini harus
paham dan mengikuti serta responsive terhadap perkembangan perekonomian dunia.
Para pemimpin korporasi kini paham benar bahwa keunggulan bersaing harus diraih
dengan pemahaman sepenuhnya, baik terhadap permasalahan maupun peluang darui
dimensi internasional dalam manajemen.
- Isu
sosial budaya
Setiap
manajer yang berbicara mengenai keunggulan daya saing harus mengakui perihal
pentingnya orang. Hal ini berkaitan dengan komitmen dan usaha dalam menggunakan
sumberdaya organisasi yang akan menentukan tingkatan tertinggi dalam pencapaian
kinerja. Manajer yang baik paham bahwa pekerja yag berbakat dan rajin merupakan
hal sangat penting untuk keunggulan daya saing jangka panjang. Seorang manajer juga harus membuat
keputusan yang baik ketika merekrut dan menyeleksi pekerja dari sumber tenaga
kerja, baik dari eksternal maupun internal.
- Aspek
hukum-politik
Segala
upaya yang dilakukan manajer guna mengejar keunggulan daya saing harus
dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan harapan masyarakat, yaitu tetap
menjunjung etika dan tanggung jawab social, serta berada dalam kerangka hokum
dan peraturan pemerintah yang mendukung
harapan tersebut.
Manajer
juga dituntut untuk mengetahui berbagai peraturan perundang-undangan ditingkat
kabupaten, provinsi dan nasional termasuk badan-badan pemerintah terkait.
Organisasi yang beroperasi secara internasional akan menghadapi komplikasi yang
lebih besar karena hukum dan peraturan yang berlaku berbeda-beda dari satu
Negara dengan Negara lain.
- Aspek
tehknologi
Kini,
kita hidup dan bekerja dalam abad tekhnologi informasi. Terlebih bagi para
manajer, penggunaan tehknologi dan informasi merupakan tema kunci keseharian.
Computer dan tehknologi informasi terus memperluas pengaruhya pada proses
manufacturing dan pelayanan. Orang yain bahwa keunggulan daya saing melalui
tehknologi akan menjadi kunci pendorong bagi organisasi pada beberapa tahun
mendatang.
Harus
diakui bahwa kemajua tehknologi yang pesat akan membawa berbagai perubahan yang
berlanjut pada masyarakat luas. Sebagai manajer, karyawan dan konsumen kita
harus berupaya untuk terus mengikuti dan memahami setiap langkah perkembangan
dan perubahan yang terjadi.
- Lingkungan
alam
Isu-isu
mengenai lingkungan menduduki peringkat kedua tertinggi pada prioritas social
sesudah pendidikan. Hasil survei menunjukan bahwa dunia usaha harus mengambil
peranan aktif dalam membantu memecahkan permasalahan lingkungan yang kini di
hadapi masyarakat dunia. Para pemimpin bisnis dan pemerintah yang berwawasan
pogresive mengakui bahwa sejumlah besar besar industri di dunia mengandalkan
sumber daya alam untuk basis produk yang
dihasilkannya. Mereka mengerti besarnya potensi untuk pemasaran hijau yang
melibatkan penjualan produk-produk yang ramah lingkungan.
Kesimpulan
Lingkungan bisnis memiliki
dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan dan manajemen
organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan.
Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu
tanggap dan progressive.
Begitu luas dan kopleksnya
lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan
menuntut profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan. Manajer harus selalu mengikuti arus kemoderenan, menguasai tekhnologi
dan informasi agar dapat meraih keunggulan kompetitif.
Organisasi yang tidak mau
terus-menerus belajar lambat laun akan mengelami kemunduran dan kematian akibat
kalah dalam kompetisi persaingan memenuhi tuntutan pasar.
Sumber
Komentar
Posting Komentar